KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan Rahmat dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Makalah yang berjudul “Himpunan” ini kami akui
masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh
karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan tugas
yang kami buat ini yang masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kami memohon maaf apabila ada kekurangan ataupun kesalahan. Kritik dan saran
sangat diharapkan agar tugas ini menjadi lebih baik serta berdaya guna
dimasa yang akan datang. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin...
Banda Aceh, 26 Oktober 2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar
Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 1
C.
Tujuan
Penulisan.......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... .... 2
A.
Pengertian Himpunan................................................................... 2
B.
Jenis-Jenis
Himpunan................................................................... 2
C.
Cara Penulisan
Himpunan............................................................ 5
D.
Operasi Pada Himpunan............................................................... 5
E. Hukum Aljabar Himpunan........................................................... 6
BAB III PENUTUP..................................................................................... .... 13
A. Kesimpulan
.................................................................................. 13
B.
Saran............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada umumnya, belajar matematika identik dengan menghafalkan
rumus-rumus tertentu dengan buku panduan yang sangat tebal dan banyak.
Matematika sebagai media untuk melatih
berpikir kritis, inovatif, kreatif, mandiri dan mampu menyelesaikan
masalah sedangkan bahasa sebagai media menyampaikan ide-ide dan gagasan serta
yang ada dalam pikiran manusia. Jelas sekali bahwa Matematika sangat berperan
dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat menghindar dari Matematika, sekalipun
kita mengambil jurusan ilmu sosial tetap saja ada pelajaran Matematika di dalamnya karena mau
tidak mau matematika digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Salah satunya
penerapan himpunan dalam kehidupan sehari-hari. Himpunan merupakan salah satu
dasar dari matematika. Konsep dalam matematika dapat dikembalikan pada konsep
himpunan, misalnya garis adalah himpunan titik. Sebetulnya pengertian himpunan mudah dipahami dan dapat
diterima secara intuitif. Mengingat demikian
pentingnya teori himpunan, maka dalam kesempatan ini akan dijabarkan
beberapa konsep mengenai teori himpunan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Menjelaskan tetang pengertian
Himpunan?
2.
Menyebutkan jenis-jenis himpunan?
3.
Menjelaskan cara penulisan himpunan?
4.
Menjelaskan operasi dan hukum
aljabar pada himpunan?
C. Tujuan
Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan tentang
Himpunan dan manfaatnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Himpunan
Himpunan adalah kumpulan benda atau objek-objek atau
lambang-lambang yang mempunyai arti yang dapat didefinisikan dengan jelas mana
yang merupakan anggota himpunan dan mana bukan anggota himpunan.
Himpunan merupakan kumpulan benda-benda atau objek-objek
yang didefinisikan dengan jelas. Istilah
didefinisikan dengan jelas dimaksukkan agar orang dapat menentukan apakah suatu
benda merupakan anggota himpunan yang dimaksud tadi atau tidak.
Anggota atau elemen adalah benda-benda atau objek-objek yang
termasuk dalam sebuah himpunan.
Contoh:
Himpunan
yang merupakan himpunan:
·
Himpunan anak yang
berusia 12 tahun
·
Himpunan bilangan asli
genap
·
Himpunan pulau-pulau
di Indonesia
Himpunan
yang bukan merupakan himpunan:
·
Himpunan anak-anak
malas
·
Himpunan wanita-wanita
cantik
·
Himpunan lukisan indah
B. Jenis-Jenis
Himpunan
1.
Himpunan Bagian (Subset).
Himpunan A dikatakan himpunan bagian
(subset) dari himpunan B ditulis A ⊂ B ”, jika
setiap anggota A merupakan anggota dari B.
Syarat :
A ⊂ B, dibaca : A himpunan bagian dari B
A ⊂ B, dibaca : A bukan himpunan bagian dari B
B ⊂ A dibaca : B bukan himpunan bagian dari A
B ⊂ A dibaca : B bukan himpunan bagian dari A
Contoh :
Misal
A = { 1,2,3,4,5 } dan B =
{ 2,4} maka B ⊂ A
Sebab
setiap elemen dalam
B merupakan elemen dalam A,
tetapi tidak sebaliknya.
Penjelasan
: Dari definisi diatas himpunan bagian harus mempunyai
unsur himpunan A juga merupakan unsur himpunan B.artinya kedua himpunan
itu harus saling berkaitan.
2.
Himpunan Kosong (Nullset)
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai unsur anggota yang
sama sama sekali.
Syarat :
Himpunan kosong
= A atau { } Himpunan kosong adalah tunggal
Himpunan kosong
merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan
Perhatikan :
himpunan kosong tidak boleh di nyatakan dengan { 0 }.
Sebab
: { 0 } ≠ { }
Penjelasan
: dari definisi diatas himpunan kosong adalah himpunan
yang tidak mempunyai satupun anggota, dan biasanya himpunan kosong dinotasikan
dengan huruf yunani ø (phi).
3.
Himpunan Semesta
Himpunan semesta biasanya dilambangkan dengan “U” atau “S” (Universum) yang
berarti himpunan yang memuat semua anggota yang dibicarakan atau kata lainya
himpunan dari objek yang sedang dibicarakan.
4.
Himpunan Sama (Equal)
Bila setiap anggota himpunan A juga merupakan anggota himpunan B, begitu
pula sebaliknya.dinotasikan dengan A=B
Syarat : Dua buah
himpunan anggotanya harus sama.
Contoh :
A ={
c,d,e} B={ c,d,e } Maka A = B
Penjelasan
: Himpunan equal atau himpunan sama,memiliki dua buah
himpunan yang anggotanya sama misalkan anggota himpunan A {c,d,e} maka himpunan
B pun akan memiliki anggota yaitu { c,d,e }.
5.
Himpunan Lepas
Himpunan lepas adalah suatu himpunan yang anggota-anggotanya tidak ada yang
sama.
Contoh C
= {1, 3, 5, 7} dan D = {2, 4, 6} Maka himpunan C dan
himpunan D saling lepas.
Catatan : Dua
himpunan yang tidak kosong dikatakan saling lepas jika kedua himpunan itu tidak
mempunyai satu pun anggota yang sama
6.
Himpunan Komplemen (Complement
set)
Himpunan komplemen dapat di nyatakan dengan notasi AC .
Himpunan komplemen jika di misalkan S = {1,2,3,4,5,6,7} dan A
= {3,4,5} maka A ⊂ U. Himpunan {1,2,6,7} juga
merupakan komplemen, jadi AC = {1,2,6,7}. Dengan
notasi pembentuk himpunan ditulis :
AC = {x│x Є U,
x Є A}
7.
Himpunan Ekuivalen (Equal Set)
Himpunan ekuivalen adalah himpunan yang anggotanya sama banyak dengan
himpunan lain.
Syarat : Bilangan cardinal
dinyatakan dengan notasi n (A) A≈B, dikatakan sederajat atau ekivalen, jika
himpunan A ekivalen dengan himpunan B,
Contoh :
A = { w,x,y,z }→n (A) = 4
B = { r,s,t,u
} →n (B) = 4
Maka n (A) =n (B) →A≈B
Penjelasan
: himpunan ekivalen mempunyai bilangan cardinal dari
himpunan tersebut, bila himpunan A beranggotakan 4 karakter maka himpunan
B pun beranggotakan 4.
C. Cara Penulisan
Himpunan
Ada
empat cara untuk menyatakan suatu himpunan
1. Dengan
menyebutkan semua anggotanya (roster) yang diletakkan di dalam sepasang tanda
kurung kurawal, dan di antara setiap anggotanya dipisahkan dengan tanda koma.
Cara ini disebut juga cara Tabulasi.
Contoh: A = {a, i, u, e, o}
B = {Senin, Selasa,
Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu}
2. Menyebutkan
syarat anggota-anggotanya, cara ini disebut juga cara Deskripsi.
Contoh: ambil bilangan
asli kurang dari 5
A = bilangan asli
kurang dari 5
3. Notasi
Pembentuk Himpunan : dengan menuliskan ciri-ciri umum atau sifat-sifat umum
(role) dari anggotanya.
Contoh Soal :
Nyatakan dengan notasi
himpunan dengan menuliskan tiap-tiap anggotanya dan sifat-sifatnya himpunan
berikut ini :
A adalah himpunan
bilangan asli antara 1 dan 6
Penyelesaian :
A adalah himpunan
bilangan asli antara 1 dan 6
Dengan menulis
tiap-tiap anggotanya A = {2, 3, 4, 5}
Dengan menulis
sifat-sifatnya A = {x | 1 < x <
Asli}6, x
4. Himpunan
juga dapat di sajikan secara grafis (Diagram Venn)
D.
Operasi
Pada Himpunan
1. Gabungan
Gabungan (union) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang
setiap anggotanya merupakan anggota himpunan A atau himpunan B. Dinotasikan A
B Notasi : A B = {x | x Є A
atau x Є B}
2. Irisan
Irisan (intersection)
dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap anggotanya merupakan anggota
dari himpunan A dan anggota himpunan B.
Notasi : A B = {x |
x Є A dan x Є B}
3. Komplemen
Komplemen himpunan A terhadap himpunan semesta S adalah
himpunan yang anggotanya merupakan anggota S yang bukan anggota A. Dinotasikan
Ac
Notasi : Ac = {x | x Є S dan
x Є A} atau
4. Selisih
Selisih himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya
merupakan anggota himpunan A dan bukan anggota himpunan B. Selisih himpunan A
dan B adalah komplemen himpunan B terhadap himpunan A. Dinotasikan A-B
Notasi : A – B = {x | x Є A dan x Є B}
5. Hasil
Kali Kartesius ( Cartesion Product )
Hasil kali kartesius
himpunan A dan B, dinotasikan A x B, adalah himpunan yang anggotanya semua
pasangan terurut (a,b) dimana a anggota A dan b anggota B
Secara matematis
dituliskan : A x B = {(a,b)| a Є A dan b Є B}
E. Hukum Aljabar
Himpunan
Hukum-hukum pada himpunan dinamakan Hukum –hukum aljabar himpunan. cukup
banyak hukum yang terdapat pada aljabar himpunan , tetapi disini hanya
dijabarkan 11 saja. Beberapa hukum tersebut mirip dengan hukum aljabar
pada sistem bilangan riil seperti a (b+c) = ab + ac , yaitu hukum
distributif.
1. Hukum identitas:
A = A
A U = A
|
2.
2. Hukum null/dominasi:
A =
A U = U
|
3.
3. Hukum komplemen:
A =
U
A =
|
4. 4. Hukum idempoten:
A A = A
A A = A
|
5.
5. Hukum involusi:
= A
|
6. 5. Hukum penyerapan (absorpsi):
A (A B)
= A
A (A B)
= A
|
7.
7. Hukum komutatif:
A B = B A
A B = B A
|
8.
6. Hukum asosiatif:
A (B C)
= (A B) C
A (B C)
= (A B) C
|
9. Hukum distributif:
A (B C) = (A B)
(A C)
A (B C) = (A B)
(A C)
11. Hukum 0/1
= U
= 𑁢
|
10 8. Hukum De Morgan:
A (B C)
= (A B) C
A (B C)
= (A B) C
10. Hukum De Morgan
|
Terlihat bahwa hukum-hukum yang
berlaku pada himpunan merupakan analogi hukum–hukum logika, dengan
operator menggantikan L (dan),
sedangkan operator menggantikan V (
atau ).
1.
Prinsip inklusi dan
eksklusi
Beberapa banyak anggota di dalam
gabungan dua himpunan A dan B. penggabungan dua buah himpunan menghasilkan
himpunan baru yang elemen-elemennya berasal dari himpunan A dan himpunan B.
himpunan A dan himpunan B mungkin saja memiliki elemen yang sama. Banyaknya
elemen bersama antara A dan B adalah A . Setiap unsure yang sama itu telah dihitung
dua kali, sekali pada |A| dan sekali pada |B|,
meskipun ia seharusnya dianggap sebagai satu buah elemen di dalam |A | . karena itu , jumlah elemen hasil penggabungan
seharusnya adalah jumlah elemen di masing-masing himpunan dikurangi jumlah
elemen di dalam irisannya, atau |A| + B|
- |A|
Prinsip ini
dikenal dengan nama prinsip inklusi–eksklusi . sejumlah lemma dan teorema yang
berkaitan dengan prinsip ini dituliskan sebagai berikut:
a)
Lemma 2.1. misalkan A dan B adalah
himpunan berhingga yang saling lepas (disjoint) , maka |A| + B|
b)
Teorema 2.3 misalkan A dan B adalah
himpunan berhingga maka berhingga dan|A| + B | - |A|
c)
Dengan cara yang sama , kita dapat
menghitung jumlah elemen hasil operasi beda setangkup |A| + B
| - 2 |A |.
Contoh :
Berapa
banyaknya bilangan bulat antara 1 dan 100 yang habis dibagi 3 atau 5 Penyelesaian
:
Misalkan : A =
himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3
B = himpunan
bilangan bulat yang habis dibagi 5
A himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3
dan 5 (yaitu himpunan bilangan bulat yang habis dibagi oleh KPK dari 3 dan 5
yaitu 15 ).
Ø Yang ditanyakan adalah: Terlebih dahulu kita
harus menghitung
|A| = [100/3] =
33 | B | = [100/5]= 20 |A
| = [100/15] = 6
Untuk
mendapatkan |A| + B | - |A | = 33 + 20 –
6 = 47
Jadi ada 47
buah bilangan yang habis dibagi 3 atau 5 .
Prinsip inklusi- eksklusi dapat dirampatkan untuk operasi lebih dari dua
buah himpunan. untuk tiga buah himpunan A, B, dan C berlaku teorema berikut:
Teorema 2.4
Misalkan A , B , dan C adalah himpunan yang berhingga maka berhingga dan
Sedangkan
untuk empat buah himpunan maka
|A ∪ B ∪ C ∪ D| = |A| + |B|
+ |C| + |D| – |A ∩ B| – |A ∩ C| – |A ∩
D| – |B ∩ C| – |B ∩ D| – |C ∩ D| + |A ∩
B ∩ C| + |A ∩ B ∩ D| + |A ∩ C ∩ D| + |B ∩ C ∩ D |– |A ∩ B ∩ C ∩ D|
Contoh :
Sebanyak 1232 orang mahasiswa mengambil kuliah bahasa inggris, 879 orang mengambil
kuliah bahasa perancis, dan 114 mengambil kuliah bahasa jerman. Sebanyak 103
orang mengambil kuliah bahasa inggris dan perancis, 23 orang mengambil kuliah
bahasa inggris dan jerman, dan 14 orang mengambil kuliah bahasa perancis dan
bahasa jerman. Jika 2092 orang mengambil paling sedikit satu buah kuliah bahsa
inggris, bahasa jerman, dan perancis, berapa banyak mahasiswa yang mengambil
kuliah ketiga buah bahasa tersebut?
Penyelesaian :
Misalkan :
I = himpunan mahasiswa yang mengambil kuliah
bahasa inggris.
P = himpunan mahasiswa yang mengambil kuliah
bahasa perancis.
J =
himpunan mahasiswa yang mengambil kuliah bahasa jerman.
Maka ,
|I | =
1232 |P | = 879 |J| = 114
| I P | = 103
| I J | = 23
| P J | = 14 dan |I
∪ P ∪ J| = 2092
Penyulihan
nilai- nilai diatas pada persamaan
|I ∪ P ∪ J| = |I | + |P | + |J| -
| I P | - | I J | - | P J | + |I P J|
2092 = 1232 + 879 + 114 - 103 - 23 -14 + |I
P J|
Sehingga |I
P J| = 7
Jadi ada 7
orang mahasiswa yang mengambil ketiga buah kuliah bahasa inggris, perancis dan
jerman
2.
Pembuktian Proporsi Himpunan
Proposisi himpunan adalah pernyataan yang menggunakan notasi himpunan.
Pernyataan dapat berupa kesamaan (set identity), misalnya A (B C) = (A B) (A
C) adalah kesamaan himpunan atau dapat
berupa implikasi seperti “ jika A B =
dan (B C), maka selalu berlaku
bahwa A Terdapat beberapa metode untuk membuktikan kebenaran proposisi
himpunan. Untuk suatu proposisi himpunan, untuk suatu proposisi himpunan kita
dapat membuktikannya dengan beberapa metode yang menghasilkan kesimpulan yang
sama. Di bawah ini dikemukakan beberapa metode pembuktian proposisi perihal
himpunan.
a.
Dengan diagram venn
Buatlah diagram venn untuk bagian
ruas kiri kesamaan dan diagram venn untuk ruas kanan kesamaan. Jika diagram
venn keduanya sama beraarti kesamaan tersebut benar. Kelebihan metode ini yaitu
pembuktian dapat dilakukan dengan cepat sedangkan kekurangannya hanya dapat
digunakan jika himpunan yang digambarkan tidak banyak jumlahnya. Metode ini
lebih mengilustrasikan dibandingkan membuktikan fakta. Dan banyak matematikawan
tidak menganggap sebagai pembuktian valid untuk pembuktian secara formal. Oleh
karena itu pembuktian dengan diagram venn kurang dapat diterima.
b.
Pembuktian dengan tabel keanggotaan
Kesamaan himpunan dapat dibuktikan
dengan menggunakan tabel keanggotaan. Kita menggunakan angka 1 untuk menyatakan
bahwa suatu elemen adalah anggota himpunan , dan 0 untuk menyatakan bukan
himpunan. (nilai ini dapat dianalogikan dengan true dan false).
Contoh : Misalkan A, B, dan C adalah
himpunan. buktikan bahwa A (B C) = (A B) (A C) tabel keanggotaan untuk kesamaan
tersebut adalah seperti dibawah ini. Karena kolom A (B C) dan kolom (A B) (A C)
sama maka kesamaan tersebut benar.
A
|
B
|
C
|
BC
|
A (BC)
|
AB
|
AC
|
(AB) (AC)
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
c.
Pembuktian dengan aljabar himpunan
Aljabar himpunan mengacu pada hukum-hukum aljabar himpunan, termasuk di
dalamnya teorema-teorema ( yang ada buktinya ), definisi suatu operasi himpunan
dan penerapan prinsip dualitas.
Contoh :
Misalkan A dan B himpunan. buktikan bahwa A
(B - A) = A Penyelesaian :
A (B - A) = A (B Ac) definisi
operasi selisih
= (A B)
(A Ac) hukum distributif
= (A
B) hukum komplemen
= A B hukum identitas
d.
Pembuktian dengan menggunakan
definisi
Metode ini digunakan untuk membuktikan proposisi himpunan yang tidak berbentuk
kesamaan, tetapi proposisi yang berbentuk implikasi. Biasanya di dalam
implikasi tersebut terdapat notasi himpunan bagian ( ).
Langkah-langkah untuk membuktikan bahwa X
Y adalah sebagai berikut:
·
Ambil sembarang x X
·
Dengan langkah-langkah yang benar
tunjukkan bahwa x Y
Oleh karena itu x diambil sembarang dalam X, maka berarti bahwa setiap
anggota X merupakan anggota Y atau
X Y. Pembuktian yang melibatkan kesamaan himpunan
(X = Y) haruslah melalui 2 arah sesuai
dengan definisinya , yaitu X Y dan Y
X.
e.
Pembuktian dengan menggunakan sifat
keanggotaan.
Contoh :
Bagaimana membuktikan A∪(B∩C) = (A∪B)∩(A∪C)?
x ∈A ∪ (B ∩ C)
⇔x ∈ A ∨ x ∈ (B ∩ C)
⇔x ∈ A ∨ (x ∈ B ∧ x ∈ C)
⇔(x ∈ A ∨ x ∈ B) ∧ (x ∈ A ∨ x ∈ C)
(hukum distributif untuk logika matematika)
⇔x ∈ (A ∪ B) ∧ x ∈ (A ∪ C)
⇔x ∈ (A ∪ B) ∩ (A ∪ C)
f.
Argument dan diagram venn
Banyak statemen verbal dapat dialihkan menjadi statemen himpunan. Statemen
ini dapat digambarkan dengan diagram Venn. Oleh karena itu, diagram Venn acap
kali digunakan untuk menganalisa validitasnya suatu argumen.
Contoh :
Pandang asumsi SI, S2, S3 berikut :
S1 : Guru adalah
orang yang tenteram hidupnya
S2 : Setiap raja
merupakan orang kaya
S3 : Tidak ada orang
kaya yang juga tenteram hidupnya
Kita
hendak menggambarkan asumsi di atas dalam diagram Venn.
Himpunan
guru termuat dalam himpunan orang yang tentram hidupnya (asumsi SI). Himpunan
orang tenteram hidupnya akan saling lepas dengan himpunan orang kaya (asumsi
S3). Himpunan raja termuat seluruhnya di dalam himpunan orang kaya (asumsi S2).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dalam pembuatan
makalah ini, diantaranya adalah:
1. Himpunan
adalah kumpulan benda atau objek-objek atau lambang-lambang yang mempunyai arti
yang dapat didefinisikan dengan jelas mana yang merupakan anggota himpunan dan
mana bukan anggota himpunan.
2. Jenis-jenis
terdiri dari himpunan bagian, himpunan kosong, himpunan semesta, himpunan sama,
himpunan lepas, himpunan komplement, dan himpunan ekuivalent.
3. Himpunan
dapat ditulis dengan menyebutkan semua anggota, menyebutkan syarat-syarat
anggota, notasi pembetuk himpunan, dan secara grafik.
4. Operasi
pada himpudan terdiri dari gabungan, irisan, komplement, selisih, dan hasil
kali kartesius
5. Pembuktian
proporsi himpunan dapat menggunakan diagram venn, tabel keanggotaan, aljabar
himpunan, dan definisi.
B.
Saran
Tanpa
kita sadari ternyata begitu banyak manfaat dari aplikasi matematika untuk
kehidupan sehari-hari. Baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan dalam
berbagai disiplin ilmu yang lainya. Oleh karena itu kami menyarankan agar kita
lebih serius dalam mempelajari matematika dan jangan dijadikan matematika
sebagai sesuatu yang menyeramkan untuk dipelajari karena matematika adalah
bagian sangat dekat yang tak terpisahkan dari kehidupan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson,
Robert B, Proving Programs Correct, John Wiley & Sons,
1979.
Azmoodeh, Manoochehr, Abstract Dua Types and Algorithms, Macmillan
Education, 1988.
Brassad, Gilles & Paul Bratley, Algorithmics, Theory and
Practice, Prentice Hall, 1988.
Bryansonelf
“Himpunan Matematika dengan Persampahan”. 10 Juni
2013
Johnsonbaugh, Richard, Discrete Mathematics, Pentice Hall, 1997
Lipschuts,S; Silaban, P. 1985. Teori Himpunan. Jakarta: Erlangga.
Rosen, Kenneth H., Discrete Mathematics ang Its Applications, McGraw-Hall
Internatiol 1994
Rizky, Awalia
“Pengertian Himpunan”. 27 April 2013
No comments:
Post a Comment