BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Organ tubuh adalah seluruh anggota tubuh manusia, baik organ
tubuh manusia bagian luar maupun organ tubuh dalam manusia. Organ Tubuh
manusia bagian dalam itu antara lain: Adrenalin; Appendiks; Duodenum;
Esofagus; Ginjal; Hati; Jantung; Kandung empedu; Kandung kemih; Kulit;
Kunci
paha; Limpa; Mata; Otak; Ovarium; Pankreas; Paratiroid; Paru-paru; Lambung;
Pituitari; Prostat; Rahim; Thymus; Tiroid; Usus; Vena; Zakar. Dari keseluruhan
organ Dalam manusian.
Tubuh mahkluk hidup
terdiri atas satuan-satuan biologis yang mencakup satuan fisik, kimiawi, dan
biologis. Sel-sel membentuk jaringan, jaringan membentuk organ, dan organ-organ
yang bekerja bersama-sama membentuk sistem. Keterkaitan, keharmonisan, dan
keterpaduan fungsi komponen-komponen nilai yang merupakan keunikan sifat
mahkluk hidup yang disebut manusia.
1.2
Rumusan Masalah
a. Apa
hubungan fisiologi dengan ilmu-ilmu biologi lainnya?
b. Bagaimana
organisasi tubuh manusia?
c. Apa
integrasi fungsi?
d. Apa saja sistem tubuh
manusia?
1.3
Tujuan
Penulisa
a. Agar
kita dapat memahami arti dari fisiologi.
b. Agar
kita dapat memahami organ tubuh manusia.
c. Agar
kita dapat memahami integrasi fungsi dalam tubuh manusia.
d. Agar
kita dapat mengetahui sistem tubuh manusia.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Hubungan
Fisiologi dengan Ilmu-Ilmu Biologi Lainnya
Untuk bagaimana
mengetahui tubuh manusia bekerja, setidak-tidaknya kita harus mengetahui
struktur tubuh manusia mulai dari tingkat molekul sampai dengan keseluruhan
organisasinya. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi keseluruhan dan
bagian-bagian dari suatu organism. Tentu saja hal ini tidak mungkin dilakukan
tanpa mengetahui yaitu ilmu yang mempelajari struktur organism-organisme
tersebut.
Kemajuan dalam
ilmu-ilmu tentang makhluk hidup dan fisologi sudah banyak dicapai. Sumbangan
yang besar artinya terutama dari ilmu fisika, kimia dan biologi sendiri. Di
samping sumbangan dari anatomi dapat kita sebutkan misalnya dari dari biokimia
(ilmu yang mempelajari unsure kimia makhluk hidup), genetika (ilmu yang mempelajari
tentang pertentangan keturunan), immulogi (ilmu yang mempelajari tentang
pertahanan tubuh), farmakologi (ilmu yang mempelajari tentang obat-obatan), dan
patologi (ilmu yang mempelajari penyakit).
2.2
Organisasi
Tubuh Manusia
Tubuh mahkluk hidup terdiri
atas satuan-satuan biologis yang mencakup satuan fisik, kimiawi, dan biologis.
Sel-sel membentuk jaringan, jaringan membentuk organ, dan organ-organ yang
bekerja bersama-sama membentuk sistem. Keterkaitan, keharmonisan, dan
keterpaduan fungsi komponen-komponen nilai yang merupakan keunikan sifat
mahkluk hidup yang disebut manusia.
Sel merupakan satuan
yang terkecil dari tubuh manusia. Ia merupakan unit struktual dan fungsional
dari setiap mahkluk hidup. Ia mempunyai kemampuan untuk menciptakan keterpaduan
antar bagian-bagian kedalam sturkturnya
Jaringan merupakan
kumpulan yang mempunyai fungsi tertentu. Pada jaringan ini sel-sel mempunyai
pembagian kerja dalam pembagian tugas. Pada table berikut kita dapat melihat
keempat macam jaringan pokok dan lokasinya.
No
|
Jaringan
|
Lokasi
|
1
|
Epiteel
|
Permukaan tubuh didalam dan diluar
tubuh misalnya pada membrane mukosa permukaan mulut dan hidung sebelah dalam,
lapisan luar. Kelenjar (kelenjar ludah, kelenjar hormone).
|
2
|
Penghubung
|
Mengikat satuan-satuan seluruh biologis
diseluruh tubuh (misalnya pengikat hormone).
|
3
|
Otot
|
Penghubung pengikat antar tulang
dengan tulang. Dinding tubuh. Dinding organ tubuh. (misalnya pada janutng,
alat pencernaan).
|
4
|
Syaraf
|
Otak, tulang belakang, syaraf
|
Tabel 1. Empat macam jaringan dan lokasinya
Organ tubuh adalah
bagian-bagian yang terdiri atad jaringan-jaringan, dan setiap organ mempunyai
fungsi tertentu. Jantung, misalnya
melekat pada tempatnya karena ada jaringan-jaringan pengikat yang membentuk
kantong atau membrane.
Jaringan merupakan
satu-satunya organ yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Organ-organ yang
berperan dalam peredaran darah ini merupakan bagian dari sistem yang dinamakan
sistem sirkulasi. Organ-organ ini mencakup jantung dan pembuluh darah. Cairan yang
keluar dari sistem sirkulasi kembali ke jantung melalui sistem limpa, pembuluh
darah simpul limpa.
Didalam tubuh manusia
terdapat sepuluh macam sistem sirkulasi, sistem limpa, penyaring dan
mengalirkan kembali cairan yang mengalir dalam peredaran darah dan jaringan
yang menghasilkan sel-sel yang dianggap oleh beberapa ahli sebagai sistem
tersendiri dan dinamakan sistem pertahanan, sistem pernapasan mengubah oksigen
menjadi karbon dioksida. Sistem otot menghasilkan gerakan. Sistem ekskresi
mengurai sisa-sisa bahan melalui kulit, saluran kencing, selaput-selaput tibuh,
termasuk yang terdapat pada paru-paru dan sistem pewarnaan. Sistem endokrin
menghasilkan hormone yang membantu mengatur kimiawi dan fungsi tubuh. Sistem
pencernaan mengubah makanan menjadi molekul-molekul sehingga dapat diserap
tubuh. Sistem reproduksi merupakan sumber sel-sel yang menciptakan kehidupan
manusia. Table dua memuat kesepuluh
sistem pada tubuh manusia.
No
|
Sistem
|
Organ
|
1
|
Endokrin
|
Hipofisa, kelenjar pineal, tiroid,
para tiroid, timus, pancreas, adrenal, gonad.
|
2
|
Syaraf
|
Otak dan tulang belakang
|
3
|
Tulang
|
Tulang
|
4
|
Pernapasan
|
Paru-paru
|
5
|
Sirkulasi
|
Jantung, pembuluh darah
|
6
|
Limpa
|
Timus, pembuluh limpa
|
7
|
Otot
|
Otot
|
8
|
Pencernaan
|
Perut, usus, hati, kelenjar ludah,
pancreas
|
9
|
Ekskresi
|
Kulit, kelenjar keringat, paru-paru,
buah pinggang, empedu, organ pencernaan
|
10
|
Reproduksi
|
Testes, kandung telur, uterus.
|
Tabel 2. Sistem psds tubuh manusia
2.3
Integrasi
Fungsi
Homeostasis dan
pengaturan biologis tubuh manusia dapat diuraikan menurut sifat fisik dan
kimiawi. Namun perlu diingat bahwa sekumpulan bahan kimia yang terdapat dalam
tubuh manusia tidak cukup untuk menggambarkan ciri manusia itu. Bahan-bahan
kimia tersebut harus disusun atau dibentuk secara tepat dan halus. Unsure, molekul-molekul,
jaringan-jaringan, organ-organ, dan sistem yang beragam dan kompleks itu harus
terintegrasi sedemikian rupa sehingga benar-benar menghasilkan cirikhas yang
menggunakan itu. Ada sejuta biliun komponen yang bekerja secara terpisah namun
terkordinasi secara tepat satu sama lain.
Agar kehidupan
berlangsung sel-sel pemberi kehidupan itu harus mampu memberi reaksi-reaksi
terhadap lingkungan yang terus menerus berubah. Perubahan ini terjadi baik
secara internal maupun eksternal. Homeostasis adalah kumpulan sel dan tubuh
menjaga agar lingkungan secara internal tetap.
2.4
Sistem Tubuh
Manusia
a. Sistem Kardiovaskular
Sistem
peredaran darah manusia, pembuluh nadi (arteri) berwarna merah dan pembuluh
balik (vena) berwarna biru.
Sistem Peredaran Darah
atau Sistem Kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH
tubuh (bagian dari homeostasis).
Ada dua jenis sistem peredaran darah:
sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran
darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan
jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin
kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
1. Pertama, darah
mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang
berlawanan (lihat respirasi).
2. Kedua, yang
diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein
dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai
dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk
limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian
diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjaldan usus
besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan
bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.
b.
Sistem Pencernaan (Digestive System)
Sistem Pencernaan (Digestive System) adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya
menjadienergi dan
nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem
pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda.
Secara
spesifik, sistem pencernaan berfungsi untuk mengambil makanan, memecahnya menjadi molekul nutrisi yang
lebih kecil, menyerap molekul tersebut ke dalam alirah darah, kemudian
membersihkan tubuh dari sisa pencernaan. Organ yang
termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok :
1. Saluran
pencernaan
Saluran pencernaan merupakan saluran
yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot. Saluran pencernaan mencerna
makanan, memecah nya menjadi bagian yang lebih kecil dan menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalamnya adalah :
mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar
makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus.
2. Organ
pencernaan tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi
untuk membantu saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya. Gigi dan lidah
terdapat dalam rongga mulut,kantung empedu serta kelenjar pencernaan akan
dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar
pencernaan tambahan akan memproduksi sekret
yang berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas.
c.
Sistem
Endokrin
Sistem
Endokrin
adalah sistem
kontrol
kelenjar tanpa saluran (ductless)
yang menghasilkan hormon yang
tersirkulasi di tubuh melalui aliran darahuntuk
memengaruhi organ-organ lain.
Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah
ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan
"pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak
memasukkan kelenjar
eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan
kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Cabang kedokteran yang
mempelajari kelainan pada kelenjar endokrin disebut endokrinologi, suatu cabang
ilmu kedokteran yang cakupannya lebih luas dibandingkan dengan penyakit dalam. Jaringan sekretoris
Jaringan sekretoris disebut juga
kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh.
Jaringan sekretoris dibagi menjadi sel kelenjar, saluran kelenjar, &
saluran getah. Sel kelenjar mengandung bermacam senyawa hasil metabolisme.
Saluran kelanjar adalah sel berdinding tipis dengan protoplasma yang
kental mengelilingi suatu ruas berisi senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel
tersebut. Saluran getah terdiri atas sel-sel atau sederet sel yang mengalami
fusi, berisi getah, dan membentuk suatu sistem jaringan yang menembus
jaringan-jaringan lain.
d.
Sistem Kekebalan
Sistem kekebalan (bahasa Inggris: immune system) adalah sistem
pertahanan
manusia sebagai perlindungan terhadap infeksi dari makromolekul asing atau serangan organisme, termasukvirus, bakteri, protozoa dan parasit. Sistem
kekebalan juga berperan dalam perlawanan terhadap protein tubuh dan molekul lain seperti yang terjadi pada autoimunitas, dan melawan sel yang teraberasi menjadi tumor.
Kemampuan
sistem kekebalan untuk membedakan komponen sel tubuh dari komponen patogen asing akan
menopang amanat yang diembannya guna merespon infeksi patogen
baik yang berkembang
biak di dalam sel tubuh (intraselular) seperti misalnya virus, maupun yang
berkembang
biak di luar sel
tubuh (ekstraselular) - sebelum berkembang menjadi penyakit.
Meskipun
demikian, sistem kekebalan mempunyai sisi yang kurang menguntungkan. Pada
proses peradangan, penderita
dapat merasa tidak nyaman oleh karena efek samping yang
dapat ditimbulkan sifat toksik senyawa organik yang dikeluarkan sepanjang
proses perlawanan berlangsung.
Barikade awal pertahanan terhadap organisme asing adalah jaringan terluar dari tubuh yaitu kulit, yang memiliki banyak sel termasuk makrofaga dan neutrofil yang siap melumat organisme lain pada saat terjadi penetrasi pada permukaan kuli, dengan tidak dilengkapi oleh antibodi. Barikade yang kedua adalah kekebalan tiruan.
Walaupun sistem
pada kedua barikade mempunyai fungsi yang sama, terdapat beberapa perbedaan
yang mencolok, antara lain :
2.
Sistem kekebalan tiruan hanya merespon
imunogen tertentu, sedangkan sistem yang lain merespon nyaris seluruh antigen.
3.
Sistem kekebalan tiruan menunjukkan
kemampuan untuk "mengingat" imunogen penyebab infeksi dan
reaksi yang lebih cepat saat terpapar lagi dengan infeksi yang sama. Sistem
kekebalan turunan tidak menunjukkan bakat immunological memory.
Semua sel yang terlibat dalam sistem kekebalan berasal dari sumsum tulang. Sel punca
progenitor mieloid berkembang menjadi, keping darah, neutrofil, monosit. Sementara sel punca yang
lain progenitor limfoid merupakan
prekursor dari
sel T, sel NK, sel B. Sistem kekebalan dipengaruhi oleh modulasi beberapa hormon neuroendokrin.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Tubuh mahkluk hidup
terdiri atas satuan-satuan biologis yang mencakup satuan fisik, kimiawi, dan
biologis. Sel-sel membentuk jaringan, jaringan membentuk organ, dan organ-organ
yang bekerja bersama-sama membentuk sistem. Keterkaitan, keharmonisan, dan
keterpaduan fungsi komponen-komponen nilai yang merupakan keunikan sifat
mahkluk hidup yang disebut manusia.
3.2
Saran
Dengan terbitnya
makalah ini maka kami berwasiat kepada para pembaca dan diri kami sendiri pada
khususnya bahwa kita hendaknya dapat memahami fungus dari orhan-organ tubuh
kita sendiri agar nantinya kita dapat menjaga tubuh dengan baik dengan cara
berolahraga rutin dan mengkonsumsi makanan yang bergisi alias seimbang.
DAFTAR
PUSTAKA
Mile, Sarjan (2008) Fisiologi Manusia atau Faat Manusia.Gorontalo ; Fotocopy Fadila
http://www*pustakasekolah.com/organ-tubuh-manusia.html
(Diakses tanggal [21 September 2014])
No comments:
Post a Comment