KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
limpahan rahmat-Nya-lah maka kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
"Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi", yang menurut penulis
dapat memberikan manfaat yang besar bagi
kita guna memilih strategi yang tepat untuk pembangunan ekonomi yang tepat
untuk Negara. Melalui kata pengantar ini
penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan
yang kami buat kurang tepat Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan
penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga
dapat memberikan manfaat
Jambi,16
Juni 2015
Penulis
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Ekonomi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Seiring perkembangan zaman ,tentu kebutuhan terhadap manusia bertambah oleh
karena itu ekonomi secara terus-menerus mengalami pertumbuhan dan perubahan.
Perubahan yang secara umum terjadi pada perekonomian yang dialami suatu negara
seperti inflasi ,pengangguran , kesempatan kerja, hasil produksi,dan
sebagainya. Jika hal ini ditangani dengan tepat maka suatu negara mengalami
keadaan ekonomi yang stabil, mempengaruhi kesejahteraan kehidupan penduduk yang
ada negara tersebut.
Sudah hampir 66 tahun Indonesia merdeka. Akan tetapi kondisi perekonomian
Indonesia tidak juga membaik. Masih terdapat ketimpangan ekonomi, tingkat
kemiskinan dan pengangguran masih tinggi, serta pendapatan per kapita yang masih
rendah. Untuk dapat memperbaiki sistem perekonomian di Indonesia, kita perlu
mempelajari sejarah tentang perekonomian Indonesia dari masa penjajahan, orde
lama, orde baru hingga masa reformasi. Dengan mempelajari sejarahnya, kita
dapat mengetahui kebijakan-kebijakan ekonomi apa saja yang sudah diambil
pemerintah dan bagaimana dampaknya terhadap perekonomian Indonesia serta dapat
memberikan kontribusi untuk mengatasi permasalah ekonomi yang ada
1.2.PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan maka rumusan masalah yang dikaji
dalam pembuatan makalah ini difokuskan tentang Perkembangan Perekonomian
Indonesia. Adapun perumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut
:
1.
Bagaimana perkembangan perokonomian Indonesia hingga saat ini ?
1.3.TUJUAN
Untuk
memberikan suatu wawasan dan pengetahuan mengenai sejarah perekonomian
Indonesia, dan agar lebih memahami perkembangan ekonomi di Indonesia secara
luas. Selain itu, makalah ini dibuat sebagai bahan penyelesaian tugas makalah
mata kuliah softskill mengenai Perekonomian Indonesia
Pembahasan
2.Tinjauan Pustaka
Sejak tahun
1970 pembangunan ekonomi mengalami redefinisi. Sejak tahun tersebut muncul
pandangan baru yaitu tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan ekonomi tidak
lagi menciptakan tingkat pertumbuhan GNP
yang setinggi-tingginya, melainkan penghapusan atau pengurangan tingkat
kemiskinan, penanggulangan ketimpangan pendapatan, dan penyediaan lapangan
kerja dalam konteks perekonomian yang terus berkembang (Todaro 2004: 21)
Sementara
itu Swasono (2004 a.: 13) dalam bukunya berjudul Kebersamaan dan Asas Kekeluargaan mengatakan Pembangunan
ekonomi berdasarkan Demokrasi Ekonomi adalah pembangunan yang partisipatori dan
sekaligus emansipatori. Selanjutnya Swasono mengatakan bahwa pembangunan
ekonomi bukan saja berarti kenaikan pendapatan, tetapi juga kenaikan
pemilikan (entitlement).
Menurut
Human Development Report (2000: 3 b.) menyatakan: “Development should begin with the
fulfillment of the basic material needs of an individual including food,
clothing, and shelter, and gradually reach the highest level of
self-fulfillment. The most critical form of self-fulfillment include leading a
long and healthy life, being educated, and enjoying a decent standard of
living. Human development is a multidimensional concept comparising four
demension, economic, social-psyhological, political and spiritual.
2.1.Teori Pembangunan Ekonomi
A. Teori Klasik
Adam Smith
Teori Adam
Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya
pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat
pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang
berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
David
Ricardo
Ricardo
berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi
dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah.
Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut
hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian
akan mengalami kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo ini dituangkan
dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation.
B. Teori Neoklasik
Robert Solow
Robert Solow
berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang
bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil
atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat
berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk
harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.
Harrord Domar
Teori ini
beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi
sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga
membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja
2.2.Indikator Pembangunan Ekonomi
Pembangunan
Ekonomi adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang
seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil perkapita (Irawan dan
M. Suparmoko, 6:2002). Di samping itu, pembangunan ekonomi juga dapat dikatakan
sebagai upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi yang berskala besar, yakni skala sebuah Negara. Oleh
karena skala yang besar tersebut, dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan
pembangunan ekonomi masih sering mengalami kesulitan. Ditambah lagi ukuran
tingkat kesejahteraan yang tidak sederhana karena meliputi banyak hal atau
multidimensi. Untuk mengatasi hal-hal tersebut, ahli ekonomi pembangunan
menyusun dan mengidentifikasikan berbagai indicator pembangunan.
Indikator
merupakan sumber informasi yang sistematik serta obyektif yang hampir setiap
hari beberapa surat kabar menulis statistic yang baru dikeluarkan oleh
pemerintah. Indicator adalah sebuah instrument yang menunjukkan keterkaitan
berbagai hal. Pemerintah misalnya, secara regular mensurvei rumah tangga
ataupun perusahaan untuk mempelajari aktivitas dan dampak kegiatan mereka
terhadap kesejahteraannya. Tanpa adanya indicator-indikator ini, pola atau
gejala yang sedang terjadi serta pengaruhnya akan sulit diketahui secara pasti.
Indikator yang diperoleh secara survey oleh pemerintah ataupun lembaga yang
berkepentingan digunakan sebagai tolak ukur untuk mengawasi dan merumuskan
suatu kebijakan. Dapat disimpulkan bahwa indicator pembangunan ekonomi adalah
suatu instrument untuk mengetahui derajat pembangunan yang dilakukan oleh suatu
Negara yang meliputi beberapa aspek.
Adapun
pentingnya indicator-indikator pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut :
1. Memantau perilaku perekonomian
2. Kepentingan analisis ekonomi
3. Dasar pengambilan keputusan
4. Dasar perbandingan internasional
Pembangunan
Ekonomi memiliki tiga Indikator pokok, berikut ini adalah penjelasan dari
masing-masing Indikator Pembangunan Ekonomi :
A. Indikator Moneter
Indikator
ini berkaitan dengan uang. Uang disini berupa tingkat income yang diterima oleh
masyarakat. Dalam indicator moneter, ada beberapa indicator yang dapat diukur,
yakni :
1. Pendapatan Per Kapita
Pendapatan
per kapita seringkali digunakan pula sebagai indicator pembangunan selain untuk
membedakan tingkat kemajuan ekonomi antara Negara-negara nmaju dengan Negara
sedang berkembang. Pendapatan per kapita selain dapat memberikan gambaran
tentang laju pertumbuhan kesejahteraan masyarakat di berbagai Negara juga dapat
menggambarkan perubahan corak perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat yang
sudah terjadi di antara berbagai Negara.
Melalui
indikator pendapatan perkapita ini Bank Dunia (2003) mengklasifikasikan negara
menjadi tiga golongan, yaitu :
1. Negara berpenghasilan rendah (low-income
economies)
Negara-negara
ini memiliki Pendapatan perkapita Kurang atau sama dengan US$ 745 pada tahun
2001.
2. Negara berpenghasilan menengah
(middle-income economies)
Kelompok
Negara ini memiliki Pendapatan perkapita lebih dari US$ 745 namun kurang dari
US$ 8.626 pada tahun 2001. kelompok Negara ini dibagi menjadi :
1) Negara berpenghasilan menengah papan
bawah (lower-middle-income economies)dengan GDP perkapita antara US$ 746 sampai
US$2.975.
2) Negara berpenghasilan menengah papan
atas (upper-middle-income economies) dengan GDP perkapita antara US$2.976
sampai US$ 9.025.
3. Negara berpenghasilan tinggi (high-
income economies)
Negara
di dalam kelompok ini mempunyai GDP perkapita sebesar US$ 9.206 atau lebih pada
tahun 2001.
Dalam
metode Purchasing Power Parity dikenal dua versi yaitu versi absolut dan versi
relatif (Kuncoro, 2001: bab 10).Versi absolut menjelaskan bahwa kurs spot
ditentukan oleh harga relative dari sejumlah barang yang sama (ditunjukkan oleh
indeks harga).Sedangkan, versi relatif mengatakan bahwa persentase perubahan
kurs nominal akan sama dengan perbedaan inflasi di antara kedua negara.
Dalam
menggunakan pendapatan per kapita sebagai indicator pembangunan, kita harus
senantiasa hati-hati dan teliti. Hal ini disebabkan oleh adanya pendapat yang
mengatakan pembangunan itu bukan hanya sekedar meningkatkan pendapatan riil
saja, akan tetapi kenaikan tersebut haruslah berkesinambungan yang disertai
dengan perubahan sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan social yang sebelumnya
menghambat kemajuan-kemajuan ekonomi.
B. Indikator Non-Moneter
Indikator
ini merupakan indicator yang diambil dari beberapa hal pokok yang berkaitan
dengan kehidupan masyarakat. Sama halnya dengan indicator sebelumnya, Indikator
memiliki beberapa macam-macam sub- Indikator. Berikut ini adalah uraiannya.
1. Indikator Sosial
Ahli
Pembangunan Ekonomi yang bernama Beckerman membedakan berbagai penelitian
tentang cara-cara membandingkan tingkat kesejahteraan dalam 3 kelompok.
Kelompok
pertama, merupakan suatu usaha untuk membandingkan tingkat kesejahteraan yang
terjadi dalam masyarakat yang ada di dalam dua atau beberapa Negara dengan cara
memperbaiki pelaksanaan dalam perhitungan pendapatan nasional biasa. Usaha ini
dipelopori oleh Colin Clark yang selanjutnya disempurnakan oleh Gilbert dan
Kravis.
Kelompok
kedua, dengan usaha membuat penyesuaian dalam pendapatan masyarakat yang
dibandingkan dengan melihat pertimbangan perbedaan tingkat harga disetiap
Negara.
Kelompok
ketiga, adalah usaha untuk membuat perbandingan tingkat kesejahteraan dari
setiap Negara berdasarkan pada data yang tidak bersifat moneter seperti, jumlah
kendaraan bermotor, konsumsi minyak, jumlah penduduk yang mengenyam pendidikan,
dan usaha ini dipelopori oleh tokoh yang bernama Bennet.
Menurut
Beckerman, dari tiga cara diatas, cara yang dirasa paling tepat adalah cara
yang dilakukan oleh Gilbert dan Kravis. Cara ini merupakan usaha untuk
membandingkan tingkat kesejahteraan dan pembangunan di berbagai Negara dengan
memperbaiki metode pembanding dengan menggunakan data pendapatan nasional dari
masing-masing Negara.
Dengan
cara-cara diatas memiliki kelemahan pada Negara sedang berkembang. Pada
dasarnya Negara berkembang tidak memiliki data-data tentang cara-cara diatas.
Sehingga Beckerman mengemukakan lagi cara yang lain dalam membandingkan tingkat
kesejahteraan masyarakat di berbagai Negara yaitu dengan menggunakan data yang
bukan bersifat moneter untuk menentukkan indeks kesejahteraan masyarakat
disetiap Negara. Cara ini sering disebut dengan Indikator Non-Moneter
Disederhanakan. Untuk itu, berikut adalah data yang dapat digunakan untuk
memperoleh indikator tersebut.
a. Jumlah konsumsi baja dalam satu tahun
(kg)
b. Jumlah konsumsi semen dalam satu tahun
dikalikan 10 (ton)
c. Jumlah surat dalam negeri dalam satu
tahun.
d. Jumlah persediaan pesawat radio dikalikan
10.
e. Jumlah persediaan telpon dikalikan 10.
f. Jumlah persediaan berbagai jenis
kendaraan.
g. Jumlah konsumsi daging dalam satu tahun
(kg).
Usaha
lain juga dilakukan oleh United Nations Research Institute for Social
Development (UNRISD) untuk menentukan dan membandingkan tingkat kesejahteraan
suatu Negara. Untuk menciptakan indeks taraf pembangunan, ada 18 jenis data
yang harus diperoleh yakni :
a. Tingkat harapan hidup.
b. Konsumsi protein hewani perkapita.
c. Presentase anak-anak yang belajar di
sekolah dasar dan menengah.
d. Persentase jumlah anak yang bersekolah
di kejuruan.
Apabila
indeks pembangunan yang diusulkan oleh UNRISD ini digunakan sebagai indicator
kesejahteraan atau pembangunan ekonomi, maka perbedaan tingkat pembangunan
antara negara maju dan negara sedang berkembang tidak terlalu besar seperti
yang digambarkan berdasarkan pendapatan perkapita masing-masing Negara.
2. Indeks Kualitas Hidup dan Indeks
Pembangunan Manusia
Untuk
mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat, ada sebuah indeks gabungan yang
dikenal dengan Physical Quality of Line Index (PQLI) dan Indeks Kualitas Hidup
(IKH). Indeks ini diperkenalkan oleh Morris D. Morris. Indeks Kulaitas Hidup
(IKH) terdiri dari 3 indikator yakni, tingkat harapan hidup, angka kematian,
dan tingkat melek huruf.
Sejak
tahun 1990, United Netions for Development Program (UNDP) mengembangkan indeks
yang sering dikenal dengan istilah Indeks Pembangunan Manusia (HDI). Sedangkan
indicator yang digunakan untu mengukur indeks ini adalah :
1. Tingkat harapan hidup.
2. Tingkat melek huruf masyarakat.
3. Pendapatan riil perkapita berdasarkan
daya beli masing-masing Negara.
Indeks
HDI ini besarannya antara 0 sampai dengan 1,0. Apabila angka indeks yang
diperoleh dari suatu Negara mendekati 1, maka HDI di Negara tersebut semakin
tinggi. Sedangkan, apabila angka indeks mendekati 0, maka Negara tersebut
memiliki indeks pembangunan manusia yang rendah.
C. Indikator Campuran
1. Pendidikan
Pendidikan
adalah suatu indicator yang digunakan dalam mengukur pembangunan ekonomi suatu
Negara. Pada umumnya, dalam Negara maju tingkat pendidikan rata-rata tinggi
dengan TPAK dari tahun ketahun selalu meningkat. Negara maju sangat
memperhatikan tingkat pendidikan para penduduknya. Berbeda dengan Negara sedang
berkembang, pendidikan di NSB masih rendah jika dibandingkan Negara maju.
Terbukti tingkat melek huruf dan TPAk serta angka partisipasi sekolah masih
rendah. Sehingga, dari perbandingan tersebut, indicator yang dapat diukur dalam
pendidikan yakni ; tingkat pendidikan, tingkat melek huruf, dan tingkat
partisipasi pendidikan.
2. Kesehatan
Kesehatan
merupakan hak asasi yang harus dipenuhi demi keberlangsungannya kehidupan
bermasyarakat. Indikator tingkat kesehatan dapat dilihat dari rata-rata hari
sakit dan ketersediaannya fasilitas kesehatan. Ketika terpenuhinya pembangunan
ekonomi berupa kesejahteraan dalam bidang kesehatan, dapat dilihat dari
beberapa indikasi berupa tingkat mortalitas yang rendah, angka pertumbuhan
penduduk yang tinggi, dan angka harapan hidup yang tinggi.
3. Perumahan
Rumah
merupakan kebutuhan primer yang harus terpenuhi oleh masing-masing
penduduk. Indicator perumahan yang
sesuai dengan tujuan kesejahteraan penduduk yakni sumber air bersih dan
listrik, sanitasi, dan mutu rumah tinggal.
4. Angkatan Kerja
Penduduk
yang dikatakan angkatan kerja adalah orang yang telah berumur 15-64 tahun.
Angkatan kerja ini juga dibagi lagi menjadi dua yakni bekerja dan sedang
mencari pekerjaan (Menganggur). Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur
kesejahteraan angkatan kerja adalah, partisipasi tenaga kerja, jumlah jam
kerja, sumber penghasilan utama, dan status pekerjaan.
5. KB dan Fertilitas
Indikator
yang dapat digunakan yakni, penggunaan asi, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga
kesehatan pada kelahiran, dan penggunaan alat kontrasepsi.
6. Ekonomi
Pembangunan
ekonomi pada dasarnya di ikuti dengan pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya
pertumbuhan ekonomi, kita dapat melihat Indikator ekonomi itu sendiri, yakni
tingkat pendapatan dan konsumsi per kapita.
7. Kriminalitas
Pada
dasarnya Negara maju memiliki tingkat kriminalitas yang rendah, hal ini
disebabkan sudah lengkapnya alat keamanan Negara yang digunakan oleh Negara
tersebut. Hal ini berbeda dengan keadaan
di Negara sedang berkembang. Di NSB, banyak terjadi kriminalitas yang
disebabkan beberapa factor seperti adanya cultural shock, ketidak mampuan dalam
memenuhi kebutuhan, dan adanya kepentingan dari suatu pihan. Indicator
kriminalitas itu sendiri diantaranya adalah, jumlah pencurian per tahun, jumlah
pembunuhan per tahun, dan jumlah pemerkosaan per tahun.
8. Perjalanan Wisata
Indikatornya
adalah frekuensi perjalanan wiata per tahun.
9. Akses Media Massa
Akses
media bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam masyarakat itu
sendiri. Indikatornya antara lain : jumlah surat kabar, jumlah radio, dan
jumlah televisi.
D. Berikut beberapa perbandingan indikator
pembangunan ekonomi indonesia dengan beberapa negara lainya :Jika di lihat dari
tingkat PDB ( Pendapatan domestik Bruto ) Indonesia berada pada peringkat 18
dunia. Data ini di dapatkan dari world bank tahun 2009, namun apabila mengacu
pada data world bank tahun 2010 Indonesia Indonesia menduduki peringkat ke 16
dunia, naik dua tingkat dari peringkat tahun 2009.
2.3.Perkembangan Ekonomi di
indonesia
MASA PASCA
KEMERDEKAAN (1945-1950)
Pada masa
awal kemerdekaan, keadaan ekonomi Indonesia sangat buruk, yang antara lain
disebabkan oleh :
– Inflasi
yang sangat tinggi, hal ini disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata
uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah
RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De
Javashe Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan
Jepang. Pada tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI (Allied Forces for
Netherlands East Indies/pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di
daerah-daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga
mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai
pengganti uang Jepang. Berdasarkan teori moneter, banyaknya jumlah uang yang
beredar mempengaruhi kenaikan tingkat harga.
–
Adanya blockade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup
pintu perdagangan luar negeri RI.
–
Kas Negara kosong
–
Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan
Usaha-usaha
yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan ekonomi,antara lain :
- Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh menteri keuangan IR. Surachman pada bulan Juli 1946.
- Upaya menembus blockade dengan diplomasi beras ke, mengadakan kontak dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus blockade Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.
- Konferensi Ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, yaitu : masalah produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, serta status dan administrasi perkebunan-perkebunan.
- Pembentukan Planning Board
(Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947
Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948, mengalihkan tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif. - Kasimo Plan yang intinya mengenai usaha swasembada pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Dengan swasembada pangan, diharapkan perekonomian akan membaik (mengikuti Mazhab Fisiokrat : sektor pertanian merupakan sumber kekayaan).
ORDE BARU
(1966-1997)
Pada awal orde baru, stabilisasi ekonomi dan stabilisasi politik menjadi
prioritas utama. Program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian
inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat.
Pengendalian inflasi mutlak dibutuhkan, karena pada awal 1966 tingkat inflasi
kurang lebih 650 % per tahun.
Setelah melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi liberal ternyata pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan sistem etatisme tidak memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Ini merupakan praktek dari salahsatu teori Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian secara terbatas. Jadi, dalam kondisi-kondisi dan masalah-masalah tertentu, pasar tidak dibiarkan menentukan sendiri. Misalnya dalam penentuan UMR dan perluasan kesempatan kerja. Ini adalah awal era Keynes di Indonesia. Kebijakan-kebijakan pemerintah mulai berkiblat pada teori-teori Keynesian. Kebijakan ekonominya diarahkan pada pembangunan di segala bidang, tercermin dalam 8 jalur pemerataan : kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan, pembagian pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, partisipasi wanita dan generasi muda, penyebaran pembangunan, dan peradilan. Maka sejak tahun 1969, Indonesia dapat memulai membentuk rancangan pembangunan yang disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA). Berikut penjelasan singkat tentang beberapa REPELITA:
Setelah melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi liberal ternyata pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan sistem etatisme tidak memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Ini merupakan praktek dari salahsatu teori Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian secara terbatas. Jadi, dalam kondisi-kondisi dan masalah-masalah tertentu, pasar tidak dibiarkan menentukan sendiri. Misalnya dalam penentuan UMR dan perluasan kesempatan kerja. Ini adalah awal era Keynes di Indonesia. Kebijakan-kebijakan pemerintah mulai berkiblat pada teori-teori Keynesian. Kebijakan ekonominya diarahkan pada pembangunan di segala bidang, tercermin dalam 8 jalur pemerataan : kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan, pembagian pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, partisipasi wanita dan generasi muda, penyebaran pembangunan, dan peradilan. Maka sejak tahun 1969, Indonesia dapat memulai membentuk rancangan pembangunan yang disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA). Berikut penjelasan singkat tentang beberapa REPELITA:
- REPELITA I (1967-1974)
Mulai
berlaku sejak tanggal 1april 1969. Tujuan yang ingin dicapai adalah pertumbuhan
ekonomi 5% per tahun dengan sasaran yang diutamakan adalah cukup pangan, cukup
sandang, perbaikan prasarana terutama untuk menunjang pertanian. Tentunya akan
diikuti oleh adanya perluasan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
- REPALITA II (1974-1979)
Target
pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 7,5% per tahun. Prioritas utamanya adalah
sektor pertanian yang merupakan dasar untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam
negeri dan merupakan dasar tumbuhnya industri yang mengolah bahan mentah
menjadi bahan baku.
- REPALITA III (1979-1984)
Prioritas
tetaap pada pembangunan ekonomi yang dititikberatkan pada sector pertanian
menuju swasembada pangan, serta peningkatan industri yang mengolah bahan baku
menjadi bahan jadi.
- REPALITA IV (1984-1989)
Adalah
peningkatan dari REPELITA III. Peningkatan usaha-usaha untuk memperbaiki
kesejahteraan rakyat, mendorong pembagian pendapatan yang lebih adil dan
merata, memperluas kesempatan kerja. Priorotasnya untuk melanjutkan usaha
memantapkan swasembada pangan dan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan
mesin-mesin industri sendiri.
Jika ditarik
kesimpulan maka pembangunan ekonomi menurut REPELITA adalah mengacu pada sektor
pertanian menuju swasembada pangan yang diikuti pertumbuhan industri bertahap.
MASA
REFORMASI
Pemerintahan
reformasi diawali pada tahun 1998. Peristiwa ini dipelopori oleh ribuan
mahasiswa yang berdemo menuntut presiden Soeharto untuk turun dari jabatannya
dikarenakan pemerintahan Bapak Soerhato dianggap telah banyak merugikan Negara
dan banyak yang melakukan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Tahun 1998
merupakan tahun terberat bagi pembangunan ekonomi di Indonesia sebagai akibat
krisis moneter di Asia yang dampaknya sangat terasa di Indonesia. Nilai rupiah
yang semula 1 US$ senilai Rp. 2.000,- menjadi sekitar Rp. 10.000,- bahkan
mencapai Rp. 12.000,- (5 kali lipat penurunan nilai rupiah terhadap dolar).
Artinya, nilai Rp. 1.000.000,- sebelum tahun 1998 senilai dengan 500 US$ namun
setelah tahun 1998 menjadi hanya 100 US$. Hutang Negara Indonesia yang jatuh
tempo saat itu dan harus dibayar dalam bentuk dolar, membengkak menjadi lima
kali lipatnya karena uang yang dimiliki berbentuk rupiah dan harus dibayar
dalam bentuk dolar Amerika. Ditambah lagi dengan hutang swasta yang kemudian
harus dibayar Negara Indonesia sebagai syarat untuk mendapat pinjaman dari
International Monetary Fund (IMF). Tercatat hutang Indonesia membengkak menjadi
US$ 70,9 milyar (US$20 milyar adalah hutang komersial swasta). Pemerintahan
reformasi dari tahun 1998 sampai sekarang sudah mengalami beberapa pergantian
presiden, antara lain yaitu :
- Bapak B.J Habibie (21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999)
Pada saat
pemerintahan presdiden B.J Habibie yang mengawali masa reformasi belum
melakukan perubahan-perubahan yang cukup berarti di bidang ekonomi.
Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk menstabilkan keadaan politik di
Indonesia. Presiden B.J Habibie jatuh dari pemerintahannya karena melepaskan
wilayah Timor-timor dari Wilayah Indonesia melalui jejak pendapat
- Bapak Abdurrahman Wahid (20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001)
Pada masa
kepemimpinan presiden Abdurrahman wahid pun belum ada tindakan yang cukup
berati untuk menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan. Kepemimpinan Abdurraman
Wahid berakhir karena pemerintahannya mengahadapi masalah konflik antar etnis
dan antar agama.
- Ibu Megawati (23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004)
Masa
kepemimpinan Megawati mengalami masalah-masalah yang mendesak yang harus
diselesaikan yaitu pemulihan ekonomi dan penegakan hokum. Kebijakan-kebijakan
yang ditempuh untuk mengatasai persoalan-persoalan ekonomi antara lain :
–
Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar
pada pertemuan Paris Club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri
sebesar Rp 116.3 triliun
–
Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di
dalam periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi
kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu
berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %. Namun kebijakan
ini memicu banyak kontroversi, karena BUMN yang diprivatisasi dijual ke
perusahaan asing. Megawati bermaksud mengambil jalan tengah dengan menjual
beberapa asset Negara untuk membayar hutang luar negeri. Akan tetapi, hutang
Negara tetap saja menggelembung karena pemasukan Negara dari berbagai asset
telah hilang dan pendapatan Negara menjadi sangat berkurang.
- Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (20 Oktober 2004-sekarang)
Masa
kepemimpinan SBY terdapat kebijakan yang sikapnya kontroversial yaitu :
–
Mengurangi subsidi BBM atau dengan kata lain menaikkan harga
BBM. Kebijakan ini dilatarbelakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran
subsidi BBM dialihkan ke sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang
yang mendukung kesejahteraan masyarakat.
–
Kebijakan kontroversial pertama itu menimbulkan kebijakan kontroversial kedua,
yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin. Kebanyakan BLT tidak
sampai ke tangan yang berhak, dan pembagiannya menimbulkan berbagai masalah
sosial.
–
Mengandalkan pembangunan infrastruktur massal untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi serta mengundang investor asing dengan janji memperbaiki iklim
investasi. Salah satunya adalah diadakannya Indonesian Infrastructure Summit
pada bulan November 2006 lalu, yang mempertemukan para investor dengan
kepala-kepaladaerah. Investasi merupakan faktor utama untuk menentukan
kesempatan kerja. Mungkin ini mendasari kebijakan pemerintah yang selalu
ditujukan untuk memberi kemudahan bagi investor, terutama investor asing, yang
salah satunya adalah revisi undang-undang ketenagakerjaan. Jika semakin banyak
investasi asing di Indonesia, diharapkan jumlah kesempatan kerja juga akan
bertambah.
–
Lembaga kenegaraan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang dijalankan pada
pemerintahan SBY mampu memberantas para koruptor tetapi masih tertinggal jauh
dari jangkauan sebelumnya karena SBY menerapkan sistem Soft Law bukan Hard Law.
Artinya SBY tidak menindak tegas orang-orang yang melakukan KKN sehingga banyak
terjadi money politic dan koruptor-koruptor tidak akan jera dan banyak yang
mengulanginya. Dilihat dari semua itu Negara dapat dirugikan secara
besar-besaran dan sampai saat ini perekonomian Negara tidak stabil.
–
Program konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas dikarenakan persediaan
bahan bakar minyak semakin menipis dan harga di pasaran tinggi.
–
Kebijakan impor beras, tetapi kebijakan ini membuat para petani menjerit karena
harga gabah menjadi anjlok atau turun drastis
Pada tahun
2006 Indonesia melunasi seluruh sisa hutang pada IMF (International Monetary
Fund). Dengan ini, maka diharapkan Indonesia tak lagi mengikuti
agenda-agenda IMF dalam menentukan kebijakan dalam negeri. Namun wacana untuk
berhutang lagi pada luar negri kembali mencuat, setelah keluarnya laporan bahwa
kesenjangan ekonomi antara penduduk kaya dan miskin menajam, dan jumlah
penduduk miskin meningkat dari 35,10 jiwa di bulan Februari 2005 menjadi 39,05
juta jiwa pada bulan Maret 2006. Hal ini disebabkan karena beberapa hal, antara
lain karena pengucuran kredit perbankan ke sektor riil masih sangat kurang
(perbankan lebih suka menyimpan dana di SBI), sehingga kinerja sektor riil
kurang dan berimbas pada turunnya investasi. Pengeluaran Negara pun juga
semakin membengkak dikarenakan sering terjadinya bencana alam yang menimpa
negeri ini.
3.PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Perekonomian
Indonesia sejak masa penjajahan, pemerintahan masa orde lama hingga masa
reformasi masih mengalami beberapa gejolak. Perekonomian Indonesia masih jatuh
bangun. Hal itu dapat dilihat dari :
–
Kemiskinan yang masih ada
–
Pengangguran tingkat tinggi dikarenakan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia
tidak sebanding dengan jumlah
angkatan kerja
–
Maraknya para koruptor karena hukum di negeri ini kurang tegas (Indonesia
termasuk dalam 5 terbesar Negara terkorup didunia)
–
Masih terjadi kesenjangan ekonomi antara penduduk yang miskin dan yang kaya
–
Masih memiliki hutang ke luar negeri
3.2.SARAN
Dalam hal
ini, kita sebagai penerus bangsa harus mampu dan terus bersaing dalam
mewujudkan Indonesia yang lebih baik dari sebelumnya , harga diri bangsa
Indonesia adalah mencintai dan menjaga aset Negara untuk dijadikan simpanan
buat anak cucu kelak. Dalam proses pembangunan bangsa ini harus bisa menyatukan
pendapat demi kesejahteraan masyarakat umumnya.
4.DAFTAR PUSTAKA
- http://hafizasmenta.blogspot.com/2012/03/perekonomian-indonesia-pada-masa-orde.html
- http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/sejarah-perekonomian-indonesia-8/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia
- Dumairy, Perekonomian Indonesia, Erlangga, Jakarta, 1996.
Penguji ..... jayachandra fadhlan
ReplyDeleteNegara ...... Indonesia
W / S ......... + 62 821-3272-6591
Facebook ..... jayachandra fadhlan
email ...... (jayachandrafadhlan@gmail.com)
Nama saya jayachandra fadhlan,
dari Indonesia Saya seorang perancang busana dan saya ingin menggunakan media ini untuk memberi tahu semua orang agar berhati-hati dalam mendapatkan pinjaman di internet, ada begitu banyak pemberi pinjaman di sini untuk mempercayai orang. Terima kasih atas hasil kerja keras Anda, saya meminta pinjaman untuk sekitar Rp900.000.000 wanita di Malaysia dan saya kehilangan sekitar 29 juta tanpa mengambil pinjaman, saya membayar hampir 29 juta tetap saya tidak mendapatkan pinjaman dan bisnis saya tentang menjadi buruk karena hutang. Ketika saya mencari perusahaan pinjaman yang dapat diandalkan, saya melihat iklan online lainnya dan nama perusahaan tersebut adalah PERUSAHAAN PINJAMAN EKSOTIK. Saya kehilangan 15 juta bersama mereka dan sampai hari ini, saya belum pernah menerima pinjaman yang saya usulkan. Teman baik saya yang disetujui oleh pinjaman juga menerima pinjaman, memperkenalkan saya ke perusahaan yang dapat dipercaya di mana MRS. KARINA bekerja sebagai manajer cabang, dan saya meminta pinjaman sebesar Rp900.000.000 dan mereka meminta kredensial saya, dan setelah itu mereka selesai meminta persetujuan saya, pinjaman yang disetujui untuk saya dan saya pikir itu hanya diperbolehkan, dan memungkinkan ini membuat saya kehilangan uang, tetapi saya terpana. Ketika saya mendapatkan pinjaman saya dalam waktu kurang dari 24 jam dengan bunga 2% tanpa jaminan. Saya sangat senang karena ALLAH menggunakan teman saya yang menghubungi mereka dan memperkenalkan saya kepada mereka dan karena saya selamat membuat bisnis saya melambung tinggi di udara dan dilikuidasi dan sekarang bisnis saya terbang tinggi di Indonesia dan tidak ada yang akan mengatakannya. membahas tentang mode perusahaan. Jadi saya membutuhkan semua orang yang tinggal di Indonesia dan negara lain membutuhkan pinjaman untuk satu tujuan atau lain untuk membeli MRS. KARINA melalui email: (karinarolandloancompany@gmail.com) atau hanya whatsapp +1(585)708-3478 .... Anda masih dapat menghubungi saya jika Anda meminta informasi lebih lanjut melalui email: (jayachandrafadhlan@gmail.com) atau whatsapp + 62 821-3272-6591, Terima kasih lagi untuk membaca kesaksian saya, dan semoga ALLAH terus memberkati kita dan memberi kita umur panjang dan kemakmuran.
Perusahaan ..... Karina Elena Roland perusahaan pinjaman
W / S .......... + 1 (585) -708-3478
Facebook .... Elena karina Roland
email ......... (karinarolandloancompany@gmail.com)